Senin, 25 Maret 2019

Bahaya Menyiram Air pada Minyak yang Berkobar Api

Hal yang sering terjadi ketika terjadi kebakaran pada dari minyak yang panas adalah dengan menyiramnya dengan air. Namun sebenarnya itu adalah cara yang salah, Kenapa? karena bila minyak yang terbakar disiram dengan air akan menimbulkan fireball (bola api). Air dengan ukuran 1 ml dan akan berubah seketika menjadi uap dengan perbandingan 2000x lipat dengan uap yang dihasilkan. Dan pada eksperimen dalam video tersebut menggunakan 100 ml air, bisa dihitung sendiri berapa banyak kemungkinan volume uap yang dihasilkan.

Massa jenis air lebih tinggi dibandingkan dengan minyak, karena itu air akan selalu ada di bawah minyak. Saat minyak yang terbakar tadi diberi air, maka air tadi akan langsung turun ke bawah minyak. Dan seketika itu juga air akan langsung berubah menjadi uap karena panas yang tinggi. Ingat kalau titik didih minyak lebih tinggi dari air (titik didih minyak kelapa sawit sekitar 175 derajat celcius, beberapa minyak lain ada yang sampai 266 derajat celcius).

Saat air masuk ke dalam minyak dan berubah menjadi uap, uap tersebut akan mengembang memenuhi ruang sekaligus juga mendorong minyak dan api tadi hingga menghasilkan bola api yang besar. Istilahnya steam explosion (ledakan uap air) yang dahulu cara dan prinsip ini dipakai pada mesin uap. Karena itu jangan pernah sekalipun memadamkan minyak yang terbakar dengan menyiramnya menggunakan air. Bahkan minyak yang panas biasa saja ketika menggoreng jika terkena percikan air, minyak panas yang di wajan akan banyak menyiprat ke luar.

Cara memadamkan minyak yang berkobar, yaitu:

1. Jangan panik, dan matikan kompor
2. Ambil kain yang cukup tebal dan lebar lalu basahi dengan air (kain apapun dan jangan sampai airnya menetes)
3. Tutup seluruh bagian atas wajan/panci dengan kain tadi
4. Tunggu beberapa saat hingga dirasa wajan/panci sudah mulai mendingin baru dibuka kainnya.

Cara tadi efektif karena memadamkan apinya dengan memutus salah satu sumber api, yaitu oksigen. Saat ditutup dengan kain basah, tidak ada udara yang masuk ke dalam panci/wajan karena "tersegel" oleh kain basah tersebut. Air berfungsi untuk menutup pori-pori kain sehingga tidak ada celah sama sekali di kainnya serta menyerap udara panas agar ketika kainnya dipegang lagi tidak terasa panas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar